Prolog: Para pengamat yang
budiman, kami dari kelompok 3 akan menampilkan drama yang berjudul “Ande-Ande
Lumut” dengan para pelaku:
Kalius : Pembuat Naskah
Samsul : Pembuat Naskah
Septri Hilda
Yenti : Mbok Rondo Dadapan
Sari
Aprianti : Kameramen
Erawati : Klinting Kuning
Sri Antika : Bejo
Rika : Prolog
Rela : Pengeran Ande-Ande
Lumut
Adha : Adha
Popy : Klinting Merah
Nur Wahyuni : Penanggungjawab
Perlengkapan Drama
Karni : Yuyu Kangkang
Lokot : Penanggungjawab
Perlengkapan Drama
Titik : Klinting Biru
Sulaini : Penanggungjawab
Perlengkapan Drama
Jamilah : Mbok Rondo Klenting
Susita : Penata Musik
Isyarayati : Klinting Hijau
Skenario
Drama
“Ande-ande Lumut”
(Musik 1 : prolog)
Prolog: Alkisah di sebuah negara yang
gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo. Tinggalah seorang pangeran
yang hidup serba kecukupan. Pangeran tersebut adalah putra mahkota yang akan
menggantikan tahta berikutnya.
Akan tetapi… pangeran tadi tidak puas dengan
kehidupn yang serba kecukupan. Dia ingin mengembara… menyusuri hutan demi
hutan. Mencari jati diri dan pengalaman hidup. Maka di situlah dimulai awal perjalanan
hidup dan menemukan pendamping hidupnya, dia menemukan istri yang baik hati dan
rupawan.
Bagian 1 :
(musik 2 : di hutan <awal>)
Dua orang pemuda, berjalan menyusuri hutan yang lebat.
Melihat sekelilingnya, mungkin ada binatang atau burung yang bisa di buru.
Seorang pemuda tampan dengan pengawalnya. Pemuda itu sebenarnya adalah Pangeran
yang mengembara untuk mencari jati diri.
(keterangan: Dua orang berjalan waspada melihat keatas
dan kebawah, mencari binatang buruan)
Pangeran
: Jo… Bejo… kamu
dimana jo…. Jo…( sambil gumam. Kemanalah anak ni .)
Bejo
: Pangeran…. Pangeran…. Kamu dimana pangera, janagan-jangan pangeran
hilang....!
(keterangan: berjalan mundur…. Kemudian bertabrakan
bersama, sampai gelimbungan).
Pangeran
: Aduh… kamu itu.. hati-hati dong….
Bejo
: hehehe.. maaf pangeran… tidak tahu jika dibelakang ada pangeran…
Pangeran
: Sini sini Jo…. Aku mau cerita.
Bejo
: Ada apa pangeran….
Pangeran : Selama kamu tersesat, apa
kamu tidak melihat binatang buruan?
Bejo : Tidak ada pangeran.
(keterangan: dua orang duduk bersama dan
bercerita)
Pangeran
: Kok tidak ada binatang ya hari ini….
Bejo
: Iya pangeran sepi banget…!!!
Pangeran : Jo, sepertinya saya
mendengar sesuatu. Kamu dengar tidak?
Bejo : Iya pangeran, saya juga mendengarnya.
Sepertinya dari arah sana.
(Keterangan : Pangeran dan pengawalnya berdiri, Kaget
melihat ada orang di hadapan mereka)
Pangeran
: Siapa itu jo…
Bejo
: Saya tidak tahu pangeran.
Pangeran : Bagaimana kalau kita ke
sana Jo?
Bejo : Ok coy…
Pangeran
: Maaf bu… boleh saya bertanya?
(keterangan: Yang ditanya diam, tidak menjawab,
sibuk dengan kayu bakarnya)
Pangeran
: Kulanuwun… bu….
Bejo : Pangeran, dia kok tidak dengar.
Jangan-jangan dia itu hantu penunggu hutan ini…
Pangeran : Ah, kamu ada-ada aja
Bejo. Mana ada hantu nyari kayu bakar….
(keterangan: Pangeran mendekat pada mbok rondo,
tiba-tiba mbok rondo kaget melihat pangeran)
Mbok rondo
dadapan : eh....ehh... Kalian
Siapa....?
Pangeran
: Saya pengembara bu… maaf ini desa apa?
Mbok rondo
dadapan :
Ini desa dadapan nak… kamu sedang apa disini?
Pangeran
: Saya sedang mengembara bu… tapi tersesat tidak tahu jalan.
Mbok Rondo Dadapan : Ya udah, kalian ikut Ibu saja ke
rumah.
Pangeran :
Bagaiamana jo?
Bejo :
Mau, tak mau pangeran.
( Pangeran berdiam diri untuk berpikir dan mengambil
keputusan )
Pangeran : Baiklah Bu.
Prolog : Akhirnya, pangeran dan Bejo sepakat untuk ikut ke rumah Mbok
Rondo. Mereka merasa terbantu setelah bertemu dengan Mbok Rondo. Walaupun
mereka belum mengenal sosok wanita itu. Di rumah mbok Rondo.
Mbok Rondo Dadapan : Inilah gubuk Ibu. Silakan masuk
Nak.
Pangeran : Ya Bu.
Mbok Rondo Dadapan : Jangan sungkan-sungkan. Silakan
duduk! Ibu tinggal sebentar ya. Ibu ambil minuman dulu.
Pangeran : Ya Bu. Terima
kasih.
Pangeran : Bejo, setelah
istirahat di sini, apa kita lanjutkan perjalanan atau besok saja?
Bejo : Lebih baik kita istirahat
saja di sini dulu sampai besok pangeran. Saya capek sekali.
Pangeran : Baiklah,
kalau begitu menurutmu.
(Mbok Rondo pun datang dengan
membawa minuman untuk pangeran)
Mbok Rondo Dadapan : Ini ada minuman untuk kalian. Cuma
ada air putih. Silakan diminum!
Pangeran : Terima kasih
Bu. Oya Bu, Ibu tinggal sama siapa?
Mbok Rondo dadapan : Sendiri Nak. Ibu tidak
punya siapa-siapa di sini. Kalian sebenarnya dari mana dan hendak ke mana?
Pangeran : Sebenarnya,
kami berburu di hutan itu Bu. Karena asyiknya berburu, kami tersesat di hutan
itu.
Mbok rondo
dadapan :
Wah.. ya udah… untuk semnetara waktu bagaimana kalau kalian
tinggal di sini saja. Apalagi Ibu di sini Cuma sendiri. Sudah lama Ibu ingin
punya anak, tapi suami Ibu meninggal diterkam harimau di tengah hutan itu.
Bagaimana kalau anak menjadi anak angkat Ibu.
Pangeran
: Wah.. iya bu saya mau
Mbok rondo
dadapan
: mulai sekarang kamu jadi anakku, namamu jadi ande-ande
lumut…!!!
(keterangan: Pangeran bersama dengan pengawal
dan mbok rondo pergi menuju rumahnya)
(Musik 3 di hutan < akhir > )
Bagian 2 :
(musik 4 : dirumah keluarga kleting-kleting
<awal>)
Di pagi yang cerah Mbok rondo kleting berkumpul dengan
para putri-putrinya. Putri-putri mbok rondo sangat cantik-cantik, mereka adalah
keliting merah, kleting biru dan kleting hijau dan salah seorang anak tirinya
bernama kleting kuning.
Mbok rondo sangat cinta dan sayang kepada anak-anaknya
tetapi berbeda dengan kleting kuning, sebagai anak tiri dia sangat dibedakan
kasih sayangnya. Kleting kuning disuruh menyapu, membersihkan rumah dan bekerja
di ladang. Sungguh kasihan kleting kuning.
(keterangan: datanglah kleting kuning membawa sapu,
menyapu dan mengepel lantai. Duduk di pojok ruangan. Tak lama datang mbok rondo
mengawasi kleting kuning. Disusul sodaranya kelting merah, biru dan hijau
berjalan menuju mbok rondo)
Mami Klenting
: Anak-anakku yang cantik-cantik… kesini nak…
Kleting-kleting
: Ya. Mami …
Mami
Klenting
: Gini nak… ada berita yang sangat penting sekali…
Kleting
merah
: Berita apa to mami … (dewasa)
Kleting biru
: iya mam.. kok keliahatan penting banget kayak
presiden aja
Kleting Hijau
: Iya ada apa sih mam… (manja, mendekat sambil
memegang tangan mbok rondo kleting)
Mami
Klenting
: Kalian tahu ngk
Klinting-klinting :
Ngk....! (serentak )
Klinting merah :
Emang kami dukun. yang memiliki indra keenam(sambil tertawa .)
Mami Klenting :Mbok rondo dadapan itu punya anak yang
sangat tampan sekali, namanya ande-ande lumut.
Kleting-keleting
: Owh… ande-ande lumut…. Tampan…. Boleh dong jadi mantu
mami.
(keterangan: bersama bergaya manja, centil)
Mami Klenting
: iya…
nanti mbok akan dandani kalian jadi putri-putri yang cantik, sapa tahu salah
satu dari kalian ada yang dipilih.
Kleting-kleting
: Iya mam.. kami mau…
Klinting Biru :
Kalau aku, yang cantik ya mam? Biar cepat lengkat, gitu lho.
Mami Klenting
: iya udah.. sekarang kedalam sana,
siap-siap
Kleting-kleting
: Oke mami......!
(keterangan: kleting merah, biru, hijau meninggalkan
mbok rondo dan masuk kerumah)
Tak lama kemudian, kleting kuning yang dari tadi hanya
mendengar percakapan saudaranya, menuju mbok rondo dan berdialog.
Kleting
Kuning
: Mam? Kalau boleh tahu tadi cerita apa ?
Mami kleting : mau tahu aja….? Apa kamu
udah selesai nyapu?
Kleting kuning :sudah mam “kalau gak salah ceritakan ande-ande lumut iya.
Kleting
biru
: ah...........kamu urusin aja tue
dapur ....ini urusan cewek-cewek cantik kalau kamu pantas nya ma onde-onde
lumut.
Mami kleting :sudah-sudah jangan ribut.
Klenting kuning :
Iya uda, saya mintak maaf. Kalau sudah membuat semau jadi ribut.
Klenting biru :
Ember. Sadar diri juga loe.
Klenting kuning :
Gini aja mam … saya juga ingin melamar jadi istrinya ande-ande lumut seperti
kakak-kakak kleting yang lain.
Mami kletling
: Owh gt… ya udah gpp. Sini kamu aku dandani juga,
Prolog : Akhirnya kleting kuning diperbolehkan oleh
mami mengikuti sayembara untuk mendapatkan ande-ande lumut.
Mami klinting :
Klinting, dadannya sudah siap.
Kliting kuning :
oh....mami, samapai hatinya engkau merias ku seperti ini.(klinting merenung dan
menangis ) ( Lagu ibu tiri )
(keterangan: mbok rondo memberikan angus dan
bau-bau tidak sedap kepada Kleting kuning)
Mami Kliinting
: Udah skarang kamu cuci kuali di sungai. Dan kerjakan
tugasmu…
(keterangan: Mbok rondo mendorong Kleting kuning
dengan kasar)
Kleting kuning
: Iya mami…
(keterangan: Kleting kuning meninggalkan mbok
rondo dan menuju dapur)
Mami Kleting
: Hahaha… mudah-mudahan yang diterima oleh ande-ane
lumut adalah salah satu anak-anaku.. bukan kleting kuning.
(keterangan: mbok rondo kleting tertawa
terbahak-bahak, menuju kedalam rumah)
Kleting kuning, menerima apa yang dialaminya dengan
sabar, apa yang ditugaskan mbok rondo diterimanya dengan lapang dada.
(musik 5 : dirumah keluarga kleting-kleting
<akhir>)
Bagian : 3
(Musik 6 : suara ghaib <awal>)
Prolog : Kleting kuning setiap hari bekerja
membersihkan rumah dan bekerja diladang, tanpa rasa lelah dan keluh kesah.
Walau dia diperlakukan kasar oleh mbok rondo kleting. Hanya dia dan Alloh saja
yang tahu betapa sedihnya dirinya. Dia berharap, Alloh akan memberikan ganjaran
yang lebih baik untuknya.
Kleting
Kuning
: Duh… kayak gini penderitaan hidupku.. semoga aku tabah
menjalaninya.(bicara sendiri )
(Musik 7 : suara ghaib <tengah>)
Suara
Ghaib
: Hai… gadis cantik…
Kleting kuning
: Siapa itu....
Suara
Ghaib
: Kamu jangan takut..ha..ha..ha.. aku sifat baik yang ada dalam
dirimu…
Kleting
kuning
: Mau apa kamu..
Suara Ghaib
: Aku akan memberimu sebuah pusaka… terimalah… semoga pusaka ini
kelak akan berguna bagimu. Ini namnya Jimat Kalimosodo. Terimalah… gadis baik
Klinting kuning : sebelum saya menerimannya, katakan
siapa kamu sebenarnya.
Suara ghaib :
Rahasia dong. Yang jelas jimat ini akan membantumu dalam menghadapi kesulitan
yang mungkin menimpamu.
Kleting
kuning
: Iya.. terimakasih…
(keterangan: Kleting kuning meninggalkan sungai
dengan membawa pusaka barunya).
(Musik 8 : suara ghaib <akhir>)
Bagian : 4
(musik 9 : Yuyu kangkang (awal)
Disebuah suangai yang airnya deras, disitulah Yuyu
Kangkang hidup. Dia yang menguasai suangi itu. Dialah si Yuyu kangkang yang
licik.
(keterangan: Yuyu kangkang sang penjaga sungai
sedang mondar-mandir mengawasi jika ada orang datang).
Yuyu
kangkang
: Siapa itu yang datang dari jauh…
(keterangan: kemudian datang Kleting Merah, biru dan
hijau menuju pinggir sungai)
Kleting
merah
: Wah… sungainya banjir…
Kleting
biru
: Iya mbakyu… gimana kita akan menyeberang…
Kleting
hijau
: Sebentar-sebentar… lihat.. itu ada yuyu kangkang.
Kleting
merah
: Wah… iya.. kita minta tolong yuyu kangkang aja ya…
Kleting biru dan
hijau : Iya… mbakyu..
yuk…
Kleting
merah
: Yuyu kangkang… yuyu kangkang…
Yuyu
kangkang
: Hahaha… ada apa bocah manis-manis…
Kleting
merah
: Yuyu kangkang… aku minta tolong disebrangkan lewat sungai ini…
Yuyu
kangkang
: Wah…itu berat sekali, bahaya sungainya… aku minta imbalan
Kleting merah
: Imbalannya apa to… uang?? Wah kamu itu mata duitan…
Kleting biru dan
hijau : Iya nih… yuyu
kangkang mata duitan…
Yuyu
kangkang
: Tidak… duit mah aku gak doyan…. Hahaha
Kleting-kleting
: Prett….
Yuyu
kangkang
: Imbalannya adalah menggandeng tanganmu..
Kleting
merah
: Ya udah kalau gitu
(keterangan: yuyu kangkang menyebrangkan kleting
merah. Biru dan hijau bergantian)
Yuyu
kangkang
: Wah… senang sekali aku dapat memegang tangan gadis-gadis cantik ini…ha.....ha.....
(keterangan: datanglah kleting kuning akan
menyebrang)
Yuyu
Kangkang
: Hohoho.. itu apa.. baunya tidak enak… wajahnya jelek…
Kleting
Kuning
: Wah… kok banjir to…. Gimana aku bisa menyebrang….
Itu ada Yuyu Kangkan… Yuyu kangkang… tolong sebrangkan
saya melewati sungai ini…
Yuyu
kangkan
: Hahaha… tidak mau, aku lagi galau karena tinggal 3 gadis cantik.
Kleting
kuning
: Nanti aku kasih uang…
Yuyu
kangkang
: Tidak mau… sudah sana pergi.. jangan disini.. dasar orang jelek.
Kleting
Kuning
: alah… kamu kok jahat to Yuyu kangkang…
(keterangan: Kleting kuning mengeluarkan tongkatnya)
Kleting
kuning
: Ya udah jika itu maumu… aku akan buat sungai ini menjadi kering.
Hiat….
Tiba-tiba sungai itu kering, yuyu kangkang kesakitan
dan pergi jauh. Kemudian kleting kuning bisa berjalan menyeberang sungai menuju
rumah mbok rondo dadapan, rumah si ande-ande lumut. Dalam perjalanan klinting
kuning berjumpa dengan bejo.
(Musik 10 : Yuyu kangkang mati)
Klinting
kuning : ( klinting berbicara
dalam hati, dimanalah rumahnya ande-ande lumut..?) tiba-tiba dari kejauhan
melihat seorang laki-laki. Permisi mas? (klinting kuning mendekatinya)
Bejo
: Iya...ada apa mbak yu?
Klinting
kuning : Kenalkan nama saya
klinting kuning?( sambil mengulurkan tangan sama bejo)
Bejo : Iya, nama saya Bejo aja. ( sambil
terseyum melihat klinting kuning)
Klintiing
kuning : Mas Bejo, boleh tanya
ngak?
Bejo : Boleh. Ada apa y mbak?
Klinting
kuning : Rumah ande-ande lumut
dimana?
Bejo
: Tahu mbak, kalau boleh tahu ada
perluh apa?
Klinting
kuning : Adalah mau tahu aja
urusan orang.
Bejo : Ok lah kalau gitu mbak, mari saya
tunjukkan
Bagian 5
(Musik 11 : di rumah mbok rondo dadapan (awal) )
Disebuh desa bernama Dadapan, mbok rondo sedang
menyapu rumah, dirumah itulah si Ande-ande lumut sedang mengaji di sebuah
surau. Menunggu belahan hatinya yang di janjikan Tuhan untuknya.
(keterangan: Mbok rondo sedang menyapu halaman rumah,
tiba-tiba datang rombongan gadis-gadis cantik, kleting merah, biru dan hijau)
Kleting-kleting
: Assalamu’alaikum…
Mbok rondo
dadapan :
Wa’alaikumsalam, siapa ya…
Kleting
merah
: Saya mbok…Kleting Merah
Kleting
biru
: Saya kleting biru…
Kleting Hijau
: Saya kleting hijau mbok…
Mbok rondo
dadapan : wah..
gadis-gadis cantik… mau apa ini…
Kleting-kleting
: Kami mau melamar Ande-ande lumut Tante…
Mbok Rondo Dadapan :
What? Apa aku tidak salah dengar?
Kleting Biru :
Tidak tante. Kami bertiga ingin bertemu degan Ande-ande Lumut. Siapa tahu dia
mau menjadikan salah satu di antara kami istrinya.
Kleting Merah :
Benar tante. Soalnya di kampung kami tidak ada laki-laki yang tampan. Jadi
tidak level kalau bersanding dengan kami... hehehe
Kleting Hijau :
Huuss... kamu ini. Kalau bicara tu yang sopan sama calon mertua!
Mbok Rondo
Dadapan : Baiklah.
Tunggu sebentar. Ibu panggilkan dulu Ande-ande Lumutnya. Kalian masuk saja
dulu.
Kleting-kleting : Iya tante.
(keterangan: Tante Rondo pun memanggil Ande-ande Lumut)
(Musik 12 : kleting merah)
Mbok Rondo
dadapan : Putraku,
di depan sana ada gadis-gadis cantik ingin bertemu denganmu.
Ande-ande Lumut :
Siapa Bu?
Mbok Rondo
Dadapan : Ada Kleting
Merah, Kleting Biru dan Kleting Hijau. Mereka bertiga ingin kamu memilih salah
satu di antara mereka untuk menjadi istrimu. Bagaimana Nak?
Ande-ande Lumut :
Baiklah Bu. Suruh saja mereka menemuiku satu per satu Bu.
(keterangan:
Tante Rondo pun memanggil Kleting Merah dan mempersilakannya menemui Ande-Ande
Lumut)
Kleting Merah :
Hai ganteng.
Ande-ande Lumut :
Hai juga.
Kleting Merah :
Kalau bolah aku tahu, Bapaknya jual gula ya?
Ande-ande Lumut :
Kok tahu?
Kleting Merah :
Soalnya senyum akang manis banget....hehe
Ande-ande Lumut :
Ah, eneng bisa saja. Oya, tadi ke sini pakai apa neng? Kan sungainya banjir.
Kleting Merah :
Kalau untuk bertemu dengan akang, jangankan sungai, samudra atlantik aja aku
seberangi... hehe. Tadi aku ke sini di antar Yuyu Kangkang, dan sebagai
imbalannya, dia memegang tanganku.
Ande-ande Lumut :
Apa? Memegang tangan? Aku tidak akan menikahi wanita yang telah disentuh oleh
laki-laki lain. Sekarang keluar dari rumahku!
(keterangan:
Kleting Merah pun terpaksa meninggalkan Ande-ande Lumut. Ia keluar dari rumah
dengan perasaan sedih)
Mbok Rondo
Dadapan : Bagaimana
Kleting Merah?
Kleting Merah :
Ande-ande Lumut tidak mau menerimaku Nte.
Kleting Biru :Ya
iyalah gak mau. Ande-ande Lumutkan maunya sama aku...haha... Baiklah tante,
sekarang giliranku...
Kleting Hijau :
Good luck sister...
(keterangan: Kleting Biru pun masuk
menemui Ande-ande Lumut)
Kleting Biru :
Spada, tampan.
Ande-ande Lumut :
Ya, masuk.
Kleting Biru :
Wah, ternyata lebih tampan dari yang kubayangkan. Mas ini hobinya main layangan
ya?
Ande-ande Lumut :
kok tahu?
Kleting Biru :
Soalnya mas telah membuat hatiku melayang-layang ke hatimu...hehe
Ande-ande Lumut :
Ah, kamu... bisa saja... oya, tadi kamu di antar Yuyu Kangkang juga?
Kleting Biru :
kok tahu? Ih, bapaknya dukun ya?
Ande-ande Lumut :
Enak aja. Tangannya dipegang Yuyu Kangkang juga?
Kleting Biru :
Ih, si mas kok bisa tahu lagi. Hebat ya.
Ande-ande Lumut :
Tadi Kleting Merah yang bilang. Kalau begitu, sekarang tingalkan rumah ini. Aku
tidak ingin menikahi wanita yang pernah disentuh laki-laki lain. Keluar!
(keterangan: Kleting Biru pun
meninggalkan Ande-ande Lumut)
Tante Rondo Kleting :
Bagaimana Nak? Diterima?
Kleting Biru :
Tidak nte. (menangis)
Kleting Hijau :
Hahaha... sudah kuduga. Akulah yang pantas menjadi istri Ande-ande Lumut....
(keterangan: Kleting Hijau pun
menemui Ande-ande Lumut)
Kleting Hijau : hai, handsome.
Ande-ande Lumut : Kamu juga diantar Yuyu
Kangkang?
Kleting Hijau : Wah, si akang tahu
aja.
Ande-ande Lumut : Sekarang kamu keluar dari
rumah ini. Aku tidak mau menikahi wanita yang pernah disentuh lani-laki lain.
Keluar!
(keterangan: Kleting Hijau pun meninggalkan Ande-ande Lumut)
Prolog: Tidak lama kemudian,
datanglah Kleting Kuning, dari kejauhan sudah tercium bau yang tidak enak,
wajahnya coreng moreng karena debu.
(keterangan : datanglah Kleting Kuning menuju mbok
rondo)
Kleting
kuning
: Assalamu’alaikum…
Mbok rondo dadapan
: wa’alaikumsalam… sopo iku ya…
Kleting
kuning
: Saya Kleting kuning mbok… ingin melamar Ande-ande lumut.
Mbok rondo
dadapan : Opo..
arep nglamar anakku??? Gak salah to…
Kleting
merah
: La iyo… wajahmu jelek baumu tidak enak gitu, aku aja ditolak… apa lagi kamu…
Kleting
Kuning
: Di coba dulu mbok…
Mbok Rondo
Dadapan : Baiklah.
Silakan temui dia di dalam!
(keterangan:
Kleting Kuning pun masuk)
Kleting Kuning :
Maaf mas. Permisi. Saya Kleting Kuning.
Ande-Ande Lumut :
Silakan masuk. Kamu juga ingin menjadi istriku?
Kleting Kuning :
Tentu mas. Walaupun aku tidak cantik dan bau, tapi aku tulus mencintaimu.
Ande-ande Lumut :
Apa kamu juga diantar Yuyu Kangkang?
Kleting Kuning :
Tidak mas.
Ande-ande Lumut :
Kalau begitu aku akan menerimamu. Aku tidak akan mempermasalahkan fisikmu. Aku
cuma butuh ketulusanmu.
(Ande-ande Lumut
pun menemui Tante Rondo bersam Kleting Kuning)
Ande-ande Lumut :
Ini pilihanku Bu. Aku akan menikahinya.
Mbok rondo
dadapan : Lo… apa
tidak salah to ande-ande lumut…
Ande-ande
Lumut
: Tidak ibu… ini adalah pilihan saya…
(keterangan ; kleting-kleting kusak-kusuk)
Mbok rondo
dadapan : Owh..
jika gitu pilihanmu ya terserah..
Ande-ande
lumut
: Ibu.. saya akan mengatakan suatu hal..
Mok rondo
dadapan
: Apa itu???
Ande-ande
lumut
: Ibu… sebenarnya saya adalah seorang Pangeran yang sedang mengembara, untuk
mencari pengalaman hidup.
Mbok rondo
dadapan : Apa…
pangeran…???
Kleting-kleting
: What……???? Pangeran…??? Ah….. tidak….???
(keterangan; kleting-kleting pingsan)
Akhirnya, Kleting kuning menjadi istri Ande-ande
lumut, wajahnya yang jelek dan bau berubah menjadi putri yang cantik,
sesungguhnya dia adalah Putri Sekartaji. Dan Ande-ande lumut, kini menjadi Raja
mewarisi kerajaan ayahnya. Pangeran dan Kleting kuning, hidup bahagia
selamanya.
(Musik 16
: penutup )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar