Minggu, 18 November 2012

Tantangan Generasi Muda

             Berbagai cara dilakukan beberapa orang dalam mencari seorang sahabat dalam kehidupannya, tapi tidak semua yang diharapkan itu akan menjadi sebuah kenyataan. Hal paling sering kita temui dalam mencari teman itu adalah teman di saat kita ingin senang mereka selalu ada, tapi jika kita berada dalam keadaan sulit mereka semua sirnah tampa jejak, itulah pertemanan yang selama ini saya rasakan dalam kehidupan ini. Apalagi kehidupan yang di kota yang semua itu kita akan melihat cara mereka dalam memperlakukan seorang teman dalam bergaul mereka itu selalu mengutamakan kepentingan mereka di banding teman sesamanya. Disinilah terjadinya  persaingan yang tidak sehat dalam melakukan berbagai aktivitas agar dapat meraih sesuatu hal, di samping itu peran orang tua yang sangat dibutuhkan disini dalam membimbing anak dalam memilih teman bermain. Dikalangan mahasiswa banyak yang tidak sukses akibat dari pergaulan yang suka dengan pesta pora tampa mempedulikan harapan orang tuanya kedepan, mereka itu harus terlihat top didepan semua kawan-kawan apalagi di tampa kecanggihan teknologi yang semakin pesat, mereka itu makin di tuntut agar mereka itu menguasai bidang tersebut.
          Kita sebagai kalangan yang perduli dalam bidang tersebut sangat prihatin melihat hal itu, bagaimana kedepannya nasib generasi muda yang semakin lama sekin merosot, banyak para orang tua yang kwatir anak-anaknya menghadapi persoalan yang semakin meruncing, serta peran dunia pendidikan yang seharusnya membuat terobosan baru, agar anak didiknya selalu berjalan sesuai dengan rel yang sudah disiapkan. Dan juga pendidikan pancasila yang seharus didapat sekolah seharusnya harus lebih baik,  melihat sikap gerasi muda yang selalu kurang kepeduliannya terhadap lingkuan sekitarnya.
         Kalau kita berbicara siapa yang salah dalam hal ini, mungkin kita akan saling menyalakan???? belum lagi akhir-akhir ini ada kasus yang baru tentang geng motor yang meresahkan warga pekanbaru, dimana kebanyakan para pelaku adalah anak sekolah, mereka itu berbuat hanya mencari jati diri dalam menunjukkan kepada teman sejawat bahwa dia itu mampu melakukan perbuatan yang diluar kemampuan teman yang lain. Bila kita bertanya kepada mereka, pasti mereka menjawab agar tren, di sayang teman, biar di bilang gaul dan lain-lain. Tapi sadarkah kita sebagai sahabat yang seharusnya saling mengiangkat mereka bahwa perbuatan mereka itu sudah melanggar aturan dan norma-norma yang berlaku dinegara ini, dan kalau kita melihat hal itu selalu kita menyalakan guru, pantaskah seorang guru dalam hal ini kita salahkan???
       Saya secara pribadi, dari hati yang paling kecil sangat merasa hiba tentang hal itu, karena saya takut bagaimana adek-adek saya yang kurang pengalaman tentang dunia yang serba salah dalam melakukan berbagai hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar