Selasa, 06 Desember 2011

Cerita Masa Kecil saat Sekolah dibangku SD

  Ini adalah sebuah pengakuan dalam hidup saya, semasa saya masih kecil. Waktu saya masih kecil, saya dan keluarga saya tinggal disebuah desa kecil yang bernama desa Malancan, kabupaten kepulauan Mentawai. Saya dan keluarga saya bermukim diaerah tersebut. Saya menamatkan pendidikan SD saya tepatnya di SD 06 Malancan. Dalam menyelasaikan pendidikan di tingkat dasar tersebut, saya sangat banyak rintangan dan cobaan yang saya hadapi, ditambah lagi kehidupan yang begitu berat yang mesti kami hadapi.

  Kehidupan pada waktu itu, belum begitu cangki saya rasakan seperti pada saat ini, untuk menyelesaikan pendidikan tingkat dasar saja pengorbanan yang begitu besar yang saya rasakan, bermula cerita begini.....Waktu itu saya dan keluarga tinggal dikebun tempat kami bercocok tanam, dan jarak dari kampung halaman saya sekitar lebih kurang 40 km, dan  untuk mendapat pendidikan, saya harus menempuh jarak yang begitu jauh, dan jalur yang mesti saya lalui ada dua cara yakni, jalur laut dan darat. Dan abang saya yang sulung yang sudah banyak pengalaman dalam hal itu menjadi pengendali semua jadwal keberangkatan kami, saudara-saudara saya itu mereka sudah besar, dan saya yang masih kecil hanya bisa mengatakan ia bila itu benar, apa yang mereka katakan, kami bertiga waktu itu berangkat pagi-pagi subuh dari kebun yang kami bekerja, demi mendapat pendidikan yang lebih layak maka kami harus menempuh jarak yang bgitu jauh demi mendapat pendidikan.

  Orang tua saya, sangat mendukung apa yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama ibu saya yang begitu besar kasih sayangnya pada anak-anaknya. Rintangan yang kami hadapi waktu itu sangat banyak sekali, badai,hujan, belum lagi rasa capek, dan aktifitas itu slalu setiap hari kami lakukan, dan kami masuk sekolah pukul 07.30 wib. Sementara perjalanan kami dari kebun sampai dikampung lebih kurang satu setengah jam, memang sangat sulit sekali mendapat pendidikan waktu itu, sesampainya kami dikampung perjuangan kami belum sampai disitu, kami mesti bejalan kaki dengan jarak 2 km untuk samapi disekolah.

 Bila rasa capek sudah menggelimuti diri kita, aktifitas yang lain tidak akan sempurna hasilnya kita dapatkan, begitu juga hal saya waktu itu, memang saya mengikuti proses belajar waktu itu, tapi pikiran saya tidak konsentrasi karena rasa capek yang begitu besar, karena ketidak sanggupan saya pada waktu itu, maka saya memutuskan untuk tidak bersekolah, karena cobaan dan aktifitas yang begitu berat saya rasakan. Orang tua saya, sangat sedih mendengar hal itu, mereka terdiam dan slalu memberikan semangat pada saya agar saya mau bersekolah, dan tidak bernasib sama seperti mereka, dan tindakan yang saya lakukan pada saat itu adalah menangis, menangisih perjuangan yang sudah saya lakukan, yang mana pada akhirnya hasilnya jadi begini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar